Liputan6.com, Jakarta Uya Kuya dan Astrid Kuya akhirnya menyampaikan pernyataan sikap setelah rumah mewah mereka disatroni kemudian dijarah massa dalam demonstrasi menentang kenaikan tunjangan anggota DPR RI, akhir Agustus 2025. Uya Kuya adalah anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Status Uya Kuya kini anggota DPR RI nonaktif sejak 1 September 2025. Astrid Kuya pasang badan membela suami seraya mengklaim rumah mewah yang dijarah massa itu tak ada sepeser pun yang menggunakan uang rakyat atau penghasilan sebagai anggota Dewan.
Astrid Kuya menyampaikan ini dalam video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi, Rabu (10/9/2025). Dalam video, tampak ia berlinang air mata di hadapan segelintir ibu. Astrid Kuya merasa jadi korban fitnah dan dizalimi setelah rumah Uya Kuya dijarah.
“Tapi yang beredar di social media, katanya suami saya meledek atau yang 3.000.000 sehari atau segala macam. Tidak ada. Tidak ada suami saya berkata begitu. Saya benar-benar Bu, saya merasakan saya korban fitnah,” kata Astrid Kuya.
Polres Metro Jakarta Timur mengamankan sembilan orang diduga terlibat penjarahan rumah artis sekaligus politisi PAN, Uya Kuya, di kawasan Duren Sawit, Sabtu malam.
Klarifikasi Sumber Dana Rumah Mewah Astrid Kuya
Setelah mengklaim rumah mewahnya dibangun bukan dengan gaji dan tunjangan DPR RI, ia mengaku telah bertemu sejumlah penjarah. Kepada para penjarah Astrid Kuya mengingatkan rumah mewah itu dibangun atas jerih payah selama jadi artis.
“Jujur Bu, saya seperti merasa dizalimi, sampai yang terjadi dengan rumah saya. Bu, tidak ada sepeser pun duit dari DPR untuk membangun rumah itu. Tidak ada,” pesohor dengan 3 jutaan pengkikut di Instagram itu mengeluh.
Perasaan Astrid Kuya: Difitnah dan Dizalimi
“Sampai saya ketemu sama yang melakukan penjarahan itu, saya bilang: Kamu tahu rumah itu dibangun dengan keringat saya dengan keringat suami saya, syuting dari pagi sampai pagi,” cetus Astrid Kuya sembari sesekali menyeka air mata.
Ia menggarisbawahi tidak mengemplang sepeser pun uang dari Pemerintah yang dicairkan untuk masyarakat. Uang dari Pemerintah Indonesia yang menjadi hak masyarakat dialirkan Uya Kuya dan Astrid Kuya seluruhnya.
Komitmen Astrid Kuya Terhadap Amanah dan Tugas Legislatif
Astrid Kuya mengingatkan timnya untuk menjaga integritas dalam bekerja. Kepada tim ia berpesan, apa yang menjadi hak masyarakat harus diberikan. Karenanya, Astrid Kuya mengklaim dirinya wakil rakyat yang amanah.
“Tidak ada dipotong sepeser pun. Karena saya tahu itu amanat. Setiap program yang ada dari Pemerintah kita turunkan langsung tanpa ada potongan atau apa pun karena itu hak masyarakat. Itu saya sangat amanah,” pungkasnya.