Sebagaimana yang kita ketahui, banyak sekali stressor di tempat kerja. Salah satunya adalah toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat yang akan berdampak pada kinerja individu secara keseluruhan. Tempat kerja merupakan tempat dimana kita menghabiskan sebagian besar waktu produktif kita. Oleh sebab itu, kenyamanan tempat kerja tidak dapat diabaikan. Sayangnya, hubungan yang tidak sehat kerap mengganggu kenyamanan tersebut.
Dampak Toxic Relationship di Tempat Kerja
Hubungan yang tidak sehat dapat muncul dalam bentuk perundungan, intimidasi, pelecehan seksual, manajemen yang terlalu ketat, diskriminasi, gossip dan kurangnya rasa hormat. Alih-alih dapat bekerjasama untuk meraih tujuan organisasi yang optimal, hubungan toxic justru mudah sekali tersulut oleh keadaan organisasi yang kurang sehat. Faktor hubungan yang tidak sehat dapat datang dari individu itu sendiri maupun dari organisasi yang menaungi.
Dampak dari hubungan yang tidak sehat ini sangat luar biasa. Lattimer (2023) dalam artikelnya berjudul ‘How To Recognise Toxic Relationships At Work And What To Do’ mengungkapkan bahwa mengalami hubungan yang tidak sehat di tempat kerja dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan karyawan dan keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan perilaku yang tidak sehat dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan fisik. Lebih jauh lagi, hubungan yang tidak sehat dapat menyebabkan penurunan produktivitas, tingkat pergantian karyawan yang tinggi, dan dampak negatif pada reputasi organisasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali perilaku yang tidak sehat, memahami dampaknya, dan mengambil tindakan untuk mengelola dan mengubah lingkungan yang tidak sehat menjadi lingkungan yang positif .
Mengenali Perilaku Toxic di Tempat Kerja
Karyawan toxic tentu bukan karyawan yang menyenangkan. Bekerja bersamanya bukan menjadi harapan setiap orang. Oleh sebab itu penting bagi kita mengenali mana karyawan yang dapat bekerjasama dengan kita dan mana karyawan yang rasanya sulit bersinergi dengan kita.
Lattimer (2023) mengungkapkan beberapa ciri yang ada pada individu toxic :
1. Mereka dapat menyebarkan rumor dan gosip tentang rekan kerja mereka. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman dan dapat menyebabkan ketidakpercayaan serta konflik dalam tim.
2. Karyawan yang toxic dapat menindas (bullying) rekan kerja mereka, yang dapat menyebabkan tekanan emosional dan memengaruhi produktivitas tim.
3. Karyawan yang toxic mungkin memiliki sikap negatif dan mungkin terus-menerus mengeluh atau mengkritik rekan kerja mereka atau organisasi. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak memotivasi dan dapat memengaruhi moral tim.
4. Karyawan yang toxic mungkin menolak untuk bekerja sama dengan rekan kerja mereka atau mungkin dengan sengaja menyembunyikan informasi atau sumber daya. Hal ini dapat menyebabkan penundaan dan dapat memengaruhi kinerja tim.
5. Karyawan yang toxic mungkin memiliki keterampilan komunikasi yang buruk dan mungkin tidak mendengarkan rekan kerja mereka atau mungkin menyela mereka. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan dapat memengaruhi efektivitas tim.
Setelah mengenali tipe karyawan toxic penting pula untuk mengatasi masalah tersebut sebelum kondisi tidak menyenangkan yang dihasilkan memengaruhi kinerja tim.
Lattimer (2023) merekomendasikan beberapa pendekatan yaitu :
1. Langkah pertama adalah mengidentifika...