Liputan6.com, Jakarta Carlo Ancelotti kembali jadi sorotan jelang laga terakhir Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan. Keputusannya memainkan Raphinha melawan Bolivia dinilai kontroversial oleh media Spanyol.
Pertandingan ini digelar di El Alto, wilayah dengan ketinggian ekstrem yang sering jadi tantangan besar bagi pemain. Sementara Brasil sudah memastikan tiket ke putaran final, Bolivia justru bertarung untuk peluang playoff.
Meski status laga berbeda bagi kedua tim, Ancelotti tetap mempertimbangkan menurunkan Raphinha sejak awal. Langkah inilah yang memicu kritik tajam dari media, khususnya yang berbasis di Barcelona.
Sorotan Media Spanyol terhadap Ancelotti
Harian Sport menyebut keputusan Ancelotti sebagai sebuah “skandal”. Jurnalis Joaquim Piera menilai memainkan Raphinha di ketinggian El Alto adalah risiko yang tidak perlu.
Menurut Piera, Brasil tidak lagi mengejar apa pun setelah lolos sejak Juni, sementara Bolivia butuh kemenangan. Dalam situasi itu, ia menganggap menurunkan pemain inti tidak masuk akal.
“Skandal itu mulai terlihat. Carlo Ancelotti menggandakan langkahnya dengan menempatkan Raphinha di antara starter untuk laga di altitude menakutkan El Alto, di pertandingan yang tak berarti apa-apa bagi Brasil,” tulis Sport.
Tuduhan Standar Ganda untuk Pemain Madrid dan Barca
Kritik makin tajam karena keputusan Ancelotti dianggap memberi keuntungan pada mantan klubnya, Real Madrid. Piera menyoroti absennya Vinicius, Rodrygo, dan Eder Militao dari skuad Brasil.
Ketiganya tidak dipanggil dan tetap berada di Madrid, sementara Raphinha terus dimainkan bahkan untuk laga tanpa kepentingan besar. “Standar ganda Carletto antara pemain Madrid dan Barca sangat mencolok,” ungkap artikel tersebut.
Raphinha diperlakukan berbeda dari Vinicius, meski keduanya memiliki status penting di timnas. Vinicius diberi waktu istirahat, sedangkan Raphinha harus menempuh perjalanan panjang dan kemungkinan tampil di dua laga.
Laga Terakhir Brasil di Kualifikasi
Menjelang duel di altitude tinggi, Raphinha terlihat masuk dalam daftar starter saat sesi latihan terakhir. Ancelotti juga memberi sinyal bakal merotasi skuad dengan memberikan menit bermain bagi pemain cadangan.
Sebelumnya, Brasil menang 3-0 atas Chile di Maracana. Banyak pemain inti diturunkan, sehingga pertandingan melawan Bolivia diproyeksikan untuk eksperimen dan ajang pembuktian pemain lapis kedua.
Bagi Brasil, laga ini hanyalah formalitas karena tiket ke Piala Dunia 2026 sudah di tangan. Namun bagi Bolivia, pertandingan melawan Selecao bisa menentukan nasib, dengan syarat Venezuela gagal menang atas Kolombia.