Skema Burden Sharing BI dan Kemenkeu Berisiko Membuat Property Bubble

2 days ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Skema Burden Sharing BI dan Kemenkeu Berisiko Membuat Property Bubble Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Obligasi Negara Ritel seri ORI027 melalui perangkat digital, beberapa waktu lalu.(Antara/ Indrianto Eko Suwarso)

EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai skema pembagian beban bunga (burden sharing) antara Bank Indonesia (BI) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berpotensi menimbulkan risiko kredit bermasalah, khususnya di sektor perumahan dan koperasi. Skema burden sharing dibuat untuk membiayai program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Dalam skema burden sharing, biaya bunga atas penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) akan ditanggung bersama antara BI dengan Kemenkeu, untuk mendukung pembangunan 3 juta rumah serta program Koperasi Desa Merah Putih. Namun, Wijayanto mengingatkan, ketika pengembang atau developer sekaligus konsumen sama-sama diberi insentif, risiko gelembung properti (property bubble) akan meningkat.

"Ini akan sangat berbahaya jika terjadi property bubble. Potensi kredit macet bisa datang dari pihak pengembang maupun konsumen,” ujarnya dalam seminar dengan tema 'Reshuffle Menyembuhkan Ekonomi?' secara daring, Rabu (10/9).

Wijayanto menyinggung kasus krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, ketika kredit perumahan berisiko tinggi gagal dibayar akibat daya beli konsumen menurun. Sedikit saja ada guncangan ekonomi, kemampuan bayar kelompok menengah bawah dikatakan bisa anjlok.

"Oleh karena itu, idealnya, insentif hanya diberikan ke salah satu pihak, developer atau konsumen, bukan keduanya sekaligus,” tambahnya.

Potensi Kredit Macet di Koperasi Merah Putih

Risiko serupa juga mengintai program Koperasi Merah Putih. Pemerintah berencana membentuk 80 ribu koperasi desa. Wijayanto memperkirakan dengan kebutuhan modal sebesar Rp1–3 miliar per koperasi, maka total dana yang dibutuhkan sekitar Rp240 triliun. Skema ini dikhawatirkan menyimpan potensi kredit macet yang amat besar.

Ia menyebut mayoritas pendaftar koperasi bukanlah entrepreneur atau inovator, melainkan masyarakat dengan pekerjaan tetap. Akibatnya, dana yang digelontorkan akan habis untuk biaya operasional tanpa menghasilkan usaha produktif. Kondisi ini berpotensi membuat koperasi bangkrut dan bahkan menyedot dana desa.

“Bayangkan, kalau 50% koperasi gagal, berarti ada 40 ribu desa akan teriak-teriak. Ini yang perlu diantisipasi pemerintah," tegasnya.

Langkah Menghindari Kredit Macet

Meski penuh risiko, Wijayanto mengatakan skema burden sharing untuk program Asta Cita bisa dijalankan dengan cara bertahap. “Program 3 juta rumah harus dijalankan secara gradual, dimulai dari skala kecil sebelum diperluas. Begitu juga dengan Koperasi Merah Putih. Prinsipnya, hati-hati dan terukur,” tutupnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Program Indef Eisha Maghfiruha Rachbini menjelaskan, Secara teori modern monetary economics, kebijakan moneter memang dapat diarahkan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi, tanpa harus mengorbankan independensi bank sentral.

Namun, dukungan Bank Indonesia melalui burden sharing berarti ada tambahan suplai uang (money supply) ke dalam perekonomian. Konsekuensinya, risiko inflasi bisa meningkat. Selain itu, risiko lainnya ialah ketika program prioritas tersebut tidak efektif berjalan.

Kata Eisha, jika dana yang disalurkan benar-benar mampu meningkatkan produktivitas, baik pada Koperasi Merah Putih maupun perumahan rakyat, maka kebijakan ini akan tepat sasaran dan mendorong pertumbuhan. Tetapi, jika pelaksanaannya tidak efektif, berbagai masalah bisa muncul. "Yakni, muncul kredit macet (NPL), proyek perumahan mangkrak, hingga lemahnya tata kelola," jelasnya.

Dalam skenario buruk tersebut, kebijakan moneter justru bisa menjadi kontraproduktif. Pasar dapat kehilangan kepercayaan, aliran modal asing keluar (capital outflow), cadangan devisa tergerus, nilai tukar rupiah melemah, dan pada akhirnya stabilitas ekonomi terganggu.

Karena itu, kata Eisha, kunci keberhasilan burden sharing terletak pada pengelolaan dan implementasi. Jika tidak dikelola dengan hati-hati, potensi manfaat bisa berubah menjadi risiko yang membahayakan perekonomian. (M-1)

Read Entire Article