1 day ago
4
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah heboh kabar pemutusan hubungan kerja di pabrik rokok nasional, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat penurunan jumlah PHK di dalam negeri. Tren penurunan jumlah PHK ini paling terlihat jelas sejak bulan Juni2025.
Di bulan Agustus 2025, mengutip Satu Data Kemnaker, jumlah tenaga kerja terkena PHK tercatat sebanyak 830 orang. Turun 288 orang dibandingkan Juli 2025 yang tercatat sebanyak 1.118 orang pekerja.
Jumlah PHK di bulan Agustus 2025 tercatat paling banyak di Jawa Barat yang mencapai 261 orang. Disusul Sumatra Selatan dengan 113 orang pekerja kena PHK, dan Kalimantan Timur tercatat ada 100 orang pekerja kena PHK.
Sementara di DKI Jakarta tercatat ada 48 orang terkena PHK di bulan Agustus 2025 dan di Jawa Timur ada 51 orang, serta di Banten sebanyak 36 pekerja kena PHK.
Di bulan Agustus 2025, Kemnaker mencatat tidak ada pekerja kena PHK di Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Juga untuk kategori Tidak Teridentifikasi, tidak ada data PHK yang tercatat selama bulan Agustus 2025. Di bulan Juli 2025, tercatat 1 pekerja kena PHK dengan catatan Tidak Teridentifikasi.
Secara total, jumlah pekerja kena PHK sepanjang Januari-Agustus 2025 tercatat sebanyak 43.586 orang pekerja.
Berikut rinciannya:
Agustus 2025: 830 orang
Juli 2025: 1.118 orang
Juni 2025: 1.609 orang
Mei 2025: 4.702 orang
April 2025: 3.794 orang
Maret 2025: 4.987 orang
Februari 2025: 17.796 orang
Januari 2025: 9.497 orang.
Tampak, jumlah PHK tertinggi terjadi di bulan Februari 2025, disusul Januari 2025. Pada periode ini, raksasa tekstil RI, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang dinyatakan pailit oleh putusan MA. Akibatnya, per 1 Maret 2025, sebanyak 11.025 orang pekerja Sritex resmi kehilangan pekerjaannya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menaker Yassierli Ungkap Kabar Terbaru Nasib Korban PHK Sritex
