Ini bedanya peluru tajam & peluru karet yang dipakai polisi saat demo

5 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Polisi kerap dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban ketika unjuk rasa berlangsung. Namun, demonstrasi terkadang berubah menjadi kerusuhan sehingga aparat keamanan terpaksa mengambil langkah taktis untuk mengendalikan massa.

Salah satu cara yang dilakukan adalah penggunaan gas air mata, meriam air, hingga tembakan peluru. Jenis peluru yang dipakai polisi dalam situasi tersebut tidak selalu peluru tajam, melainkan juga peluru karet yang dikategorikan sebagai senjata tidak mematikan.

Meski demikian, para ahli mengingatkan bahwa peluru karet tetap berpotensi menimbulkan luka serius hingga kematian jika digunakan dengan jarak dekat atau diarahkan ke bagian tubuh vital.

Peluru karet

Peluru karet adalah peluru yang dibuat dari bahan karet atau plastik keras, dan ditembakkan dengan proyektil layaknya peluru tajam. Karakteristik karet sebagai isolator panas membuat kecepatan peluru lebih rendah, sehingga penetrasinya tidak sekuat peluru logam.

Peluru karet pertama kali digunakan pemerintah Amerika Serikat pada era 1960-an untuk menghadapi demonstran anti-perang Vietnam, kemudian dikembangkan Inggris pada 1970-an saat konflik di Irlandia Utara. Salah satu jenis yang terkenal adalah Round, Anti Riot, 1.5 in Baton, dengan kecepatan tembak sekitar 60 meter per detik dan jangkauan 100 meter.

Peluru karet kerap dipakai dalam pengendalian kerusuhan, latihan menembak jarak dekat, hingga kontrol hewan. Senjata ini umumnya diarahkan ke bagian tubuh bawah, seperti kaki. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan dampak serius masih bisa terjadi. Di Irlandia Utara, dari 90 korban peluru karet, tercatat satu orang meninggal dunia, 17 cacat permanen, 41 memerlukan perawatan, dan sisanya mengalami luka ringan.

Baca juga: Begini kata polisi soal penggunaan peluru karet

Peluru tajam

Berbeda dengan peluru karet, peluru tajam atau peluru hidup terbuat dari logam, biasanya dengan lapisan kuningan. Desain modernnya pertama kali dikembangkan oleh Letnan Kolonel Eduard Rubin dari Swiss Army Laboratory pada 1882. Kuningan dipilih karena memiliki ketahanan karat dan titik leleh tinggi, sehingga peluru tetap stabil ketika ditembakkan.

Peluru tajam memiliki daya penetrasi kuat dan berpotensi mematikan, terutama jika mengenai organ vital seperti otak. Data menunjukkan, 90 persen luka tembak di otak berujung pada kematian, sementara sisanya dapat hidup dengan cacat permanen. Jika mengenai organ lain seperti hati, ginjal, atau usus, korban masih bisa bertahan hidup asalkan mendapat perawatan medis segera.

Dalam konteks pengamanan unjuk rasa, polisi jarang menggunakan peluru tajam karena berisiko besar menimbulkan korban jiwa. Apabila digunakan, biasanya diarahkan ke bagian kaki ke bawah untuk melumpuhkan, bukan mematikan.

Risiko penggunaan

Meski dikategorikan sebagai senjata tidak mematikan, peluru karet tetap menimbulkan risiko serius apabila ditembakkan dalam jarak dekat atau ke bagian tubuh vital seperti kepala maupun dada. Sementara itu, penggunaan peluru tajam di kerumunan masyarakat memiliki konsekuensi yang jauh lebih fatal, sehingga hanya digunakan dalam kondisi yang sangat darurat.

Sesuai penjelasan di atas, perbedaan utama terletak pada bahan, daya tembak, dan potensi fatalitas. Peluru karet ditujukan untuk mengendalikan massa tanpa menimbulkan korban jiwa, sedangkan peluru tajam adalah amunisi mematikan yang penggunaannya sangat terbatas dalam situasi unjuk rasa, demikian dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: Polisi tembakkan peluru karet untuk bubarkan massa dekat Gedung Putih

Baca juga: Polisi sebut warga yang terkena rekoset peluru sudah dirawat di RSUD

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article