
Pemerintah Provinsi Jakarta resmi memperkenalkan wajah baru Portal Satu Data Jakarta yang kini tampil lebih interaktif, transparan, dan mudah dijangkau masyarakat. Platform ini menghubungkan ribuan data dari berbagai perangkat daerah dengan penyajian yang lebih akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menuturkan bahwa pembaruan portal kini dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI) berupa layanan percakapan. Melalui fitur ini, publik cukup mengetikkan informasi yang ingin dicari, lalu sistem akan menampilkan data resmi sesuai kebutuhan.
“AI yang digunakan sudah dirancang trusted by design, artinya seluruh informasi bersumber dari perangkat daerah, bukan dari media lain. Masyarakat juga bisa langsung melihat asal data sehingga kredibilitasnya terjamin,” ujar Budi saat diskusi interaktif di Jakarta, Rabu (3/9).
Tampilan Lebih Informatif
Desain terbaru portal menghadirkan infografis, diagram, dan grafik yang mempermudah pemahaman. Selain itu, tersedia pula fitur insight yang memberikan analisis tambahan atas data.
Sebagai contoh, untuk data kesehatan, ditampilkan daftar sepuluh penyakit rawat inap terbanyak sepanjang 2024, lengkap dengan sebaran wilayah dan analisis faktor penyebabnya. “Harapannya, masyarakat tidak hanya memperoleh data, tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam,” tambah Budi.
Akses Luas dan Bertahap
Pada tahap awal, portal memuat data dari enam sektor prioritas: kesehatan, pendidikan, kependudukan, UMKM, ketenteraman dan ketertiban, serta sosial. Dalam enam bulan mendatang, seluruh perangkat daerah ditargetkan terhubung sepenuhnya.
Saat ini, tersedia sekitar 4.000 set data yang bisa dimanfaatkan oleh publik, peneliti, maupun media. Portal juga mendukung penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan dapat diakses melalui satudata.jakarta.go.id.
Dorong Transparansi dan Kota Global
Pemprov Jakarta menegaskan bahwa kehadiran portal ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
“Portal ini bagian dari komitmen kami mewujudkan Jakarta yang modern, terbuka, inklusif, dan partisipatif,” jelas Budi.
Lebih jauh, platform ini juga diharapkan mendukung target menjadikan Jakarta masuk dalam daftar 50 Kota Global pada 2030 dan 20 Kota Global pada 2045. Menurut Budi, keterbukaan data menjadi indikator penting dalam membangun kota berkelas dunia.
“Data adalah aset strategis pembangunan. Dengan data yang valid dan terpercaya, kebijakan pemerintah akan lebih tepat sasaran,” pungkasnya. (Z-10)