Ankara (ANTARA) - Qatar mengonfirmasi pada Sabtu bahwa negara tersebut akan menjadi tuan rumah KTT darurat Arab-Islam pada 15 September sebagai tanggapan terhadap serangan terbaru Israel yang menargetkan para pemimpin Hamas di wilayahnya.
“KTT akan membahas rancangan resolusi mengenai serangan Israel terhadap Negara Qatar, yang diajukan dalam pertemuan persiapan para menteri luar negeri Arab dan Islam yang akan digelar pada Minggu besok,” kata Penasihat Perdana Menteri sekaligus Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Majed bin Mohammed Al-Ansari kepada Kantor Berita Qatar (QNA).
Ia menekankan bahwa penyelenggaraan KTT pada saat ini memiliki makna penting, terutama sebagai bentuk solidaritas Arab dan Islam yang lebih luas terhadap Negara Qatar.
Al-Ansari mengatakan bahwa serangan tersebut, yang menargetkan kompleks perumahan tempat para negosiator Hamas tinggal di Doha, sebagai “agresi pengecut” dan merupakan bentuk “terorisme negara yang dipraktekkan oleh Israel.”
Israel pada Selasa (9/9) menyerang sebuah kompleks perumahan di Doha yang menampung para pemimpin Hamas.
Serangan tersebut menewaskan lima anggota Hamas dan satu pejabat keamanan Qatar yang saat itu tengah membahas usulan kesepakatan baru dari Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Gaza, di mana Israel telah membunuh lebih dari 64.000 orang sejak Oktober 2023.
Qatar, bersama AS dan Mesir, selama ini berperan sebagai mediator dalam negosiasi untuk mengakhiri perang tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Bertemu Emir Qatar, Prabowo beri dukungan dan solidaritas untuk Doha
Baca juga: Trump jamu makan malam PM Qatar usai serangan Israel di Doha
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.