Chery Sales Indonesia (CSI) terus menunjukkan tren positif di ajang GIIAS 2025. Hingga Kamis (31/7), atau hari kedelapan pameran otomotif tahunan ini, CSI berhasil membukukan 1.405 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK). Torehan ini menunjukkan respons hangat pasar terhadap lini produk elektrifikasi Chery.
Sales Director CSI, Budi Darmawan mengungkapkan, dari total SPK tersebut, kontribusi terbesar datang dari model Chery Super Hybrid (CSH) yang menyumbang 42 persen. Posisi kedua diisi oleh varian Battery Electric Vehicle (BEV) dengan 35 persen, sementara model bermesin konvensional Internal Combustion Engine (ICE) mencatatkan kontribusi 22 persen.
"Januari–Juli market tidak sedang baik-baik saja. Puji Tuhan penjualan Chery tetap naik. Kita berharap banyak di GIIAS, dan hasilnya cukup bersambut, kita lihat sangat baik performanya (penjualan)," ujar Budi saat di sela-sela acara Chery di Tangerang, Jumat (1/8/2025).
Menurut Budi, porsi penjualan CSH dan BEV mencapai hampir 80 persen. Fakta ini disebut sebagai bukti kuat bahwa tren elektrifikasi global mulai menemukan momentumnya di pasar otomotif Indonesia.
Model CSH yang paling banyak diminati selama pameran adalah Tiggo Cross CSH dan Tiggo 8 CSH. Sementara itu, di segmen BEV, model J6 memimpin pemesanan, disusul oleh E5. Untuk model ICE, Tiggo 8 masih menjadi primadona di booth Chery.
"Konsumen mulai menghargai teknologi yang efisien dan juga berperforma (tinggi)," tambah Budi.
Dengan sisa tiga hari menjelang penutupan GIIAS 2025, Budi optimistis target 2.000 SPK bisa dicapai, bahkan berpotensi melampauinya. Ia menyebut tren pengunjung biasanya memuncak menjelang akhir pameran.
"Target 2.000 SPK, tiga hari terakhir, kita perkirakan ada 1.000 SPK karena peningkatnnya drastis. Kalkulasi saya, 2.200 SPK bisa (tercapai)," tutup Budi.