
DPRD DKI Jakarta menyambut positif langkah Pemprov mengganti nama Halte Trans-Jakarta Senen Sentral menjadi Halte Jaga Jakarta. Pergantian nama ini dinilai sebagai pengingat bagi warga agar bersama-sama merawat fasilitas umum.
Halte Senen Sentral menjadi sasaran orang tidak bertanggung jawab saat aksi demo beberapa waktu lalu hingga menyebabkan kebakaran.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike mengatakan, seluruh warga wajib menjaga fasilitas publik. Menurutnya, halte merupakan milik bersama.
Politikus PDIP itu juga mengajak warga Ibu Kota agar lebih bertanggung jawab sehingga kerusakan fasilitas akibat aksi massa tak terulang di kemudian hari.
“Karena apa pun itu, fasilitas umum harus kita jaga bersama. DPRD mendukung penuh upaya menjaga fasilitas publik demi kelangsungan pelayanan kepada masyarakat,” kata Yuke di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (8/9).
Senada, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail menyayangkan adanya perusakan halte dan fasilitas publik lain oleh oknum demonstran.
Menurutnya, tindakan tersebut justru merugikan masyarakat kecil yang sangat bergantung pada transportasi umum.
“Ketika fasilitas publik dirusak, sama saja merugikan masyarakat kecil. Karena penggunanya itu kita semua,” kata Ismail.
Politikus PKS itu juga mengapresiasi langkah cepat Pemprov DKI memperbaiki halte yang rusak agar warga bisa segera kembali beraktivitas normal.
Kendati demikian, DPRD DKI tetap menegaskan tidak pernah melarang masyarakat menyampaikan aspirasi lewat aksi demonstrasi.
Namun, kata Ismail, penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan tertib tanpa merusak fasilitas umum.
“Masyarakat yang sudah nyaman dengan transportasi publik harus tetap terlayani. Jangan sampai kecewa lalu beralih ke moda lain, karena ini perjuangan berat. Yang penting, mari kita jaga bersama-sama,” tegasnya. (P-4)