
EDENA Group, perusahaan keuangan digital di ASEAN, mengumumkan rencana pencatatan token Edena di Indodax yakni platform CEX cryptocurrency terbesar Indonesia.
President Director PT Edena Capital Nusantara Wook Lee menyampaikan pihaknya berkomitmen membawa investasi asing senilai US$10 miliar pada 2026 dan meningkat hingga US$50 miliar pada 2027. "Ini kami lakukan untuk mendukung langsung Visi Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan US$150 miliar investasi asing langsung tahunan," kata Wook Lee, di Jakarta, Senin (8/9).
Seperti diketahui, visi Indonesia Emas 2045 bertujuan menjadi negara maju dengan ekonomi US$7 triliun. Saat ini, Indonesia hanya meraih kurang dari 1% dari pasar tokenisasi global senilai US$16 triliun yang diproyeksikan pada 2030 (Boston Consulting Group).
"Transformasi keuangan global sedang terjadi sekarang dengan BlackRock memindahkan US$10 triliun ke aset tokenisasi. Kami akan menjembatani modal global ke Indonesia melalui platform kami, memanfaatkan blockchain konsorsium Auronis untuk keamanan dan transparansi," terang Wook Lee.
Dia menjelaskan ada beberapa dampak ekonomi nyata yang diperoleh yakni platform aset keuangan digital Edena akan mendemokratisasi akses investasi untuk 270 juta penduduk Indonesia dengan investasi minimum mulai dari Rp100 ribu.
"Platform ini diproyeksikan untuk menciptakan lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru di sektor teknologi dan keuangan, mengurangi biaya pendanaan UKM hingga 50% melalui akses modal langsung, meningkatkan likuiditas pasar 5x melalui perdagangan 24/7, serta menghasilkan US$10 miliar investasi asing pada 2026, meningkat hingga US$50 miliar pada 2027," terangnya.
Wook Lee menerangkan token Edena yang akan dicatatkan di Indodax berfungsi sebagai kendaraan investasi utama untuk aset tokenisasi dan memungkinkan transaksi lintas batas yang mulus. "Token ini memberikan diskon biaya perdagangan hingga 50%, hak tata kelola, dan akses ke kredit karbon tokenisasi serta aset lingkungan," ucapnya.
Apalagi, pengembangan platform juga akan fokus pada perdagangan kredit karbon dengan potensi karbon Indonesia senilai US$100 miliar lebih dapat diperdagangkan secara global.
"Juga ada asuransi institusional yang memungkinkan partisipasi dana pensiun, kolaborasi dengan komunitas kripto dan developer lokal, serta integrasi lintas batas berupa perdagangan mulus dengan Singapura, Korea Selatan, dan pasar ASEAN," tuturnya.
Direktur PT Edena Capital Nusantara Yayang Ruzaldy menambahkan rencana pencatatan token Edena di Indodax menandai perjalanan Indonesia menuju kepemimpinan dalam revolusi aset tokenisasi global.
"Dengan keterlibatan pemangku kepentingan yang kuat dan teknologi kelas dunia, kami mengarahkan gelombang tokenisasi senilai US$16 triliun ke Indonesia," pungkas Yayang.
Turut hadir pada kesempatan itu, Commissioner PT Edena Capital Nusantara Rendy Ronaldy Bimantara dan Rob Clinton Kardinal, bersama perwakilan dari Indodax. (H-2)