Ethiopia resmikan bendungan senilai Rp82 triliun, terbesar di Afrika

11 hours ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Addis Ababa (ANTARA) - Ethiopia pada Selasa meresmikan Bendungan Renaissance Besar Ethiopia (GERD) yang menelan biaya hampir 5 miliar dolar AS (sekitar Rp82,1 triliun), proyek hidroelektrik terbesar di Afrika, tepatnya pembangunan di Sungai Nil Biru.

Bendungan yang diluncurkan pada 2011 oleh mendiang perdana menteri Ethiopia Meles Zenawi tersebut dirancang untuk menghasilkan 5.150 megawatt listrik, menjadikannya salah satu pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.

Para pejabat Ethiopia mengatakan bendungan itu akan meringankan kekurangan listrik kronis dan memungkinkan ekspor listrik ke seluruh Afrika Timur.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mendeskripsikan proyek itu sebagai tonggak sejarah nasional dan simbol kemandirian, dengan mengatakan bahwa waduk besar tersebut, yang diberi nama Danau Nigat atau "Danau Fajar", menandai berakhirnya "era mengemis" di Ethiopia.

"Danau ini telah membawa kekayaan yang lebih besar daripada PDB Ethiopia. Generasi ini telah mencapai prestasi besar dengan Bendungan Renaissance. Era mengemis telah berakhir," kata Abiy.

Menyebut GERD sebagai "megaproyek terbesar dalam sejarah masyarakat kulit hitam", dia mengatakan bahwa Ethiopia tidak "mencari kerugian", melainkan "kemakmuran bersama".

Presiden Kenya William Ruto mengatakan benua Afrika “dapat membentuk nasibnya sendiri. Ini adalah pernyataan Pan-Afrika”, menambahkan “jalan menuju perdamaian terletak pada persatuan, bukan isolasi.”

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir menyebut proyek tersebut sebagai “simbol persatuan, pengorbanan, dan tekad”, mengatakan bahwa bendungan itu akan membawa kekuatan dan kemakmuran bagi kawasan tersebut.

Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengatakan semua negara harus dilibatkan dan berbagi beban, mendesak bahwa “berbagi sumber daya, berbagi persaudaraan”.

Sedangkan Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh menyebut peresmian tersebut sebagai “hari kemenangan besar”.

Selama 14 tahun, jutaan rakyat biasa Ethiopia, termasuk petani, buruh harian, pelajar, dan pegawai negeri sipil, membeli obligasi dan memberikan sumbangan untuk membantu mendanai proyek bendungan tersebut.

Pihak berwenang mengatakan bahwa upaya publik itu, di samping pendanaan negara, memungkinkan penyelesaian bendungan raksasa tersebut.

Namun, Mesir dan Sudan tetap sangat prihatin. Kedua negara itu berpendapat bahwa Ethiopia telah mengisi dan mulai mengoperasikan bendungan itu tanpa perjanjian pembagian air yang mengikat. Keduanya tidak hadir dalam upacara peresmian.

Mesir, yang menyatakan bahwa negaranya bergantung pada Sungai Nil untuk hampir 90 persen kebutuhan airnya, khawatir proyek itu dapat mengurangi aliran air penting selama musim kemarau, sementara Sudan juga telah menyuarakan kekhawatiran atas keamanan bendungan dan pelepasan air yang tidak terkoordinasi.

Pekan lalu, Kairo dan Khartoum mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam "tindakan sepihak" Ethiopia dan memperingatkan bahwa bendungan itu ancaman berlanjut terhadap stabilitas.

Ethiopia menegaskan bahwa proyek tersebut pada akhirnya akan menguntungkan kawasan tersebut, termasuk negara-negara hilir, dengan menstabilkan aliran air dan mengurangi banjir, tetapi negosiasi mengenai pengoperasian bendungan masih menemui jalan buntu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Inggris klaim kekeringan yang dialami sebagai insiden nasional

Baca juga: PBB sebut ratusan ribu orang terdampak kekeringan parah di Somalia

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article