
Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Karimun Kepulauan Riau kembali mengalami fluktuasi. Meski harga beras mulai turun, sejumlah komoditas lain justru merangkak naik.
Harga cabai rawit merah kini tembus Rp58 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp55 ribu per kilogram. Kenaikan ini dikeluhkan para pedagang karena berdampak pada sepinya pembeli.
“Beras aman sih sekarang, cuma cabai rawit merah naik dari Rp55 ribu jadi Rp58 ribu per kilogram. Pusinglah, harga sembako di Karimun tidak stabil,” ujar Dita, 32, salah seorang pedagang nasi, Senin (8/9).
Dia berharap pemerintah daerah serius mengawasi harga sembako agar tetap stabil. Menurutnya, kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit membuat daya beli menurun drastis.
“Berat sekarang bang jualan. Paling ramai hanya Sabtu dan Minggu, itu pun siang sudah sepi,” keluhnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan ESDM Karimun, Basori, membenarkan adanya pergerakan harga sejumlah bahan pokok. Ia menyebutkan, beras SPHP Bulog turun dari Rp13 ribu menjadi Rp12.400 per kilogram. Beberapa komoditas lain juga mengalami penurunan, seperti cabai keriting dari Rp50 ribu menjadi Rp44.600 per kilogram, cabai rawit hijau dari Rp57 ribu menjadi Rp54 ribu per kilogram, dan bawang merah dari Rp51 ribu menjadi Rp47 ribu per kilogram.
“Timun sedang juga turun dari Rp13 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram, kacang panjang dari Rp17 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram. Untuk telur ayam, daging ayam, dan daging segar masih stabil,” katanya.
Namun, harga sayuran hijau seperti sawi dan kangkung mengalami kenaikan Rp2.000 per kilogram. Meski demikian, Basori memastikan pasokan kebutuhan pokok masih aman di pasaran. “Syukurlah pasokan cukup dan tersedia di pasar,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah pedagang mengaku kondisi pasar semakin sepi. Mereka hanya berharap barang dagangan tetap laku meski dengan keuntungan tipis. “Sepi bang, sudah jam 10.00 WIB pasar masih lengang. Jualan pas-pasan, untung sedikit yang penting habis,” kata Andi, 26, pedagang sayur. (H-1)