INFO NASIONAL - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau yang biasa disapa Gus Ipin sambangi kaum lansia usai prosesi peringatan Hari Jadi Trenggalek ke-831, di Pendopo Mandala Praja, Trenggalek, pada Ahad, 31 Agustus 2025.
Kunjungannya dimaksudkan untuk berbagi kebahagiaan kepada mereka. Sebab, disaat warga yang lain bersuka cita di momen hari jadi, keterbatasan yang mereka miliki menjadikan para lansia ini tidak bisa ikut dalam momen kemeriahan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Kehadiran Gus Ipin bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Trenggalek yang turut didampingi Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, serta Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Inf. Isnanto Roy Saputro, menjadi wujud sinergi kuat antara pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam mendukung berbagai agenda pembangunan di Trenggalek.
"Kebiasaan kita bersama Pak Kapolres bersama Pak Dandim. Kita tahu Hari Jadi tidak semua orang ikut berbahagia, mereka kesulitan untuk datang khususnya yang sudah sepuh-sepuh," ujarnya.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Forkopimda melaksanakan kunjungan usai prosesi Hari Jadi ke-831 Trenggalek, pada Ahad, 31 Agustus 2025. Dok. Pemkab Trenggalek
Selain itu juga dilakukan bedah kamar dan juga membersihkan kamar para lansia. “Alhamdulillah berbagi kebahagian,” ujarnya. "Kita tadi juga meminta doa semoga Trenggaleknya, masyarakatnya aman, tentram, semua masyarakatnya kebagian rejeki. Kemudian berbahagia semua," tambahn Gus Ipin.
Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Trenggalek, Christina Ambarwati menambahkan, ada tiga titik yang dikunjungi Gus Ipin. “Tiga titik ini terdiri dari 6 sasaran. Masing-masing 2 sasaran sudah kita layani. Masih ada waitting list dari 50 calon penerima sasaran bedah kamar lansia dalam rangka Hari Jadi Trenggalek," terangnya.
Ia menjelaskan, program bedah kamar lansia ditujukan bagi para lansia dan kelompok rentan yang tidak memiliki sumber daya untuk mengikuti skema bedah rumah. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang tidak hanya memuliakan anak-anak, tetapi juga memastikan negara hadir bagi lansia. "Bedah kamar lansia ini menjadi skema kedaruratan. Sehingga di ujung usianya mereka itu bisa beristirahat dan beribadah dengan nyaman.” (*)