12 tanda bahwa seseorang tidak dewasa secara emosional

Jakarta (ANTARA) - Kedewasaan tidak semata-mata ditentukan oleh usia. Seseorang yang sudah berumur belum tentu memiliki kematangan emosional. Dalam banyak kasus, orang dengan usia matang justru dapat bersikap kekanak-kanakan, mudah marah, atau sulit mengendalikan diri.

Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., seperti dikutip dari klikdokter.com, menjelaskan bahwa pola asuh dan pengalaman masa kecil sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosional seseorang. “Misalnya, kurang mendapatkan dukungan dari orang tua, merasa tidak pernah divalidasi, atau sering disalahkan saat kecil. Hal ini bisa membentuk masalah emosional yang terbawa hingga dewasa,” jelasnya.

Lalu, apa saja tanda seseorang belum dewasa secara emosional? Berikut 12 ciri yang patut diperhatikan.

1. Tidak mampu bertanggung jawab
Ketidakmampuan untuk mengakui kesalahan adalah tanda jelas kurangnya kedewasaan. Orang dewasa seharusnya mampu bertanggung jawab atas perbuatannya, bukan melempar kesalahan kepada orang lain.

Baca juga: Dokter: Dukungan emosional dari lingkungan penting untuk ibu menyusui

2. Tidak punya empati
Kurangnya kepedulian terhadap orang lain menunjukkan rendahnya kedewasaan emosional. Individu yang dewasa akan mampu mendengarkan tanpa menghakimi dan memahami dampak tindakannya terhadap orang lain.

3. Tidak jujur dengan diri sendiri
Orang yang belum dewasa seringkali menolak kenyataan dan mencari pembenaran atas kesalahan. Mereka kerap mengatakan hal yang bertentangan dengan perasaan sebenarnya.

4. Mudah menyimpan dendam
Kesalahan kecil yang terus diungkit menunjukkan ketidakmatangan emosional. Menurut Mayo Clinic, kebiasaan ini berpotensi menimbulkan kecemasan, menghambat hubungan sosial, dan mengganggu kesehatan mental.

5. Membuat keputusan sepihak
Kurangnya keterlibatan orang lain dalam pengambilan keputusan menandakan sikap egois. Orang dewasa seharusnya mampu bermusyawarah dan menerima masukan, termasuk kritik.

6. Selalu mengungkit kesalahan masa lalu
Menghukum diri sendiri atau orang lain atas kesalahan masa lalu menunjukkan ketidakmampuan untuk belajar dan melanjutkan hidup. Kedewasaan ditandai dengan kemampuan melepaskan penyesalan dan mengambil pelajaran.

Baca juga: Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak bantu perkuat ikatan emosional

7. Tidak mampu mengendalikan rasa takut dan cemas
Semua orang memiliki rasa takut, tetapi orang yang dewasa akan mampu menghadapi dan mengelolanya. Sebaliknya, orang yang tidak dewasa cenderung larut dalam kecemasan tanpa mencari solusi.

8. Sering bersikap self-centered
Psikolog Ikhsan menyebutkan bahwa orang yang belum dewasa biasanya berpusat pada diri sendiri. Mereka sulit menerima pandangan orang lain dan cenderung menolak nasihat.

9. Bersifat defensif
Alih-alih mengakui kesalahan, orang yang tidak dewasa justru bersikap defensif dan menyalahkan pihak lain. Sikap ini sering menimbulkan konflik dalam hubungan personal maupun sosial.

10. Menghindari masalah
Daripada menyelesaikan konflik, mereka lebih memilih menghindar atau menunda pembicaraan. Padahal, kedewasaan ditunjukkan dengan keberanian menghadapi perbedaan pendapat secara terbuka.

11. Sering berkata menyakitkan
Kesulitan mengendalikan emosi membuat orang yang belum dewasa sering melontarkan kata-kata impulsif dan menyakitkan. Hal ini dapat merusak hubungan dengan orang terdekat.

12. Senang mengendalikan orang lain
Keinginan berlebihan untuk mengetahui atau mengatur kehidupan orang lain merupakan tanda kurangnya kedewasaan. Padahal, tidak semua hal harus berada dalam kendali diri.

Kesimpulannya, kedewasaan emosional bukanlah soal usia, melainkan kemampuan seseorang dalam mengelola diri, menghargai orang lain, serta menghadapi masalah secara sehat. Menyadari tanda-tanda ketidakdewasaan ini dapat menjadi langkah awal untuk memperbaiki diri menuju pribadi yang lebih matang.

Baca juga: Psikolog sebut istri perlu dukungan agar waras jalani peran

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.