Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Asosiasi Manajer SDM Hotel Indonesia (AMSIH), ELSA Speak, dan Paradigm mempertemukan lebih dari 50 pemimpin HR dari berbagai jaringan hotel terkemuka seperti Accor, Hyatt, dan Hilton.
Acara bertajuk Hospitality Forum 2025 ini bertujuan untuk membahas transformasi sistem pembelajaran sumber daya manusia (SDM) di sektor perhotelan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Transformasi digital ini menjadi fokus Utama, mengingat target Kemenpar untuk mencapai 25,75 juta tenaga kerja di sektor pariwisata pada 2025. Namun, peningkatan kualitas layanan menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal kapabilitas SDM.
Sebuah survei yang dilakukan terhadap peserta forum mengungkapkan beberapa temuan signifikan. Mayoritas hotel, atau sekitar 94,4%, belum pernah melakukan pelatihan hyper-personalized berbasis AI.
Dalam survei itu, dikutip Jumat (1/8/2025), 44,4% pemimpin HR menyebut variasi kemampuan bahasa Inggris antar karyawan sebagai tantangan terbesar.
Hasil survei ini menunjukkan adanya kesenjangan serius dalam pendekatan pelatihan di industri perhotelan.
Menurut Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar, Kusuma Permana Sari, peningkatan kualitas SDM adalah prioritas dalam agenda transformasi pariwisata nasional.
"Indonesia membutuhkan pengalaman layanan yang otentik dan berstandar internasional, yang hanya dapat dicapai dengan peningkatan kompetensi komunikasi yang merata," ujarnya.