Liputan6.com, Jakarta Digital Subtraction Angiography (DSA) adalah pemeriksaan medis yang memungkinkan dokter melihat aliran darah di otak secara real time.
Lewat teknologi ini, kondisi pembuluh darah dapat dipantau dengan detail layaknya memantau jalur lalu lintas. Bila ada gangguan seperti sumbatan, penyempitan seperti stroke, hingga aneurisma bisa terdeteksi lebih cepat dan akurat.
Pada orang yang mengalami pusing mendadak, wajah terasa baal sebelah, sulit bicara, atau tangan tiba-tiba lemas itu bisa jadi gejala dari gangguan pembuluh darah otak. Kondisi ini diperiksa lewat DSA.
“DSA membantu melihat kondisi aliran darah di otak secara real-time. Kami bisa mendeteksi sumbatan, penyempitan, aneurisma (benjolan pembuluh darah) dan gangguan pada aliran darah, yang bisa tidak terlihat di pemeriksaan lain (seperti CT Scan atau MRI),” jelas dokter spesialis radiologi konsultan radiologi intervensi Febian Sandra.
Cara Kerja DSA
DSA adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan bantuan sinar-X dan zat kontras. Cara kerjanya yakni zat kontras disuntikkan langsung ke dalam pembuluh darah yang akan dilakukan pemeriksaan melalui kateter, lalu kamera khusus merekam gambar alirah darah secara real-time.
Teknologi komputer kemudian menghapus latar belakang (seperti tulang atau jaringan lainnya), sehingga gambar yang ditampilkan hanya aliran darah dan struktur pembuluh darahnya saja.
“Teknologi DSA memungkinkan kami untuk fokus menilai pembuluh darah serta alirannya. Hasilnya sangat tajam dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan medis,” kata dokter yang praktik di Bethsaida Hospital Gading Serpong ini.
Prosedur DSA ini dilakukan Laboratorium Kateterisasi yang bersifat minimal invasif.