Menuju Sistem Pangan Bermartabat

23 hours ago 11
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Menuju Sistem Pangan Bermartabat (Dok. Pribadi)

EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia. Editorial tersebut mengingatkan dugaan skandal beras oplosan tidak boleh dianggap sebagai insiden sesaat sehingga mesti segera diakhiri.

Praktik oplosan dan manipulasi pangan tak hanya terjadi di Indonesia, tak hanya pada beras, dan tak hanya soal untung-rugi. Dunia pernah dan sedang berhadapan dengan skandal serupa, yang memukul tidak hanya industri pangan, tapi juga kesehatan publik dan keberlanjutan sistem pangan itu sendiri.

Pada 2013, Eropa diguncang skandal daging kuda (horse meat scandal) yang mana produk olahan seperti lasagna, burger, dan produk serupa yang diklaim sebagai daging sapi ternyata mengandung daging kuda. Jejaring perusahaan multinasional terlibat dalam skandal ini.

Tiongkok mengalami insiden lebih tragis. Pada 2008, pemerintah membongkar skandal pencampuran susu formula bayi dengan melamin untuk memalsukan kadar protein. Akibatnya, puluhan ribu bayi mengalami gagal ginjal, bahkan enam meninggal dunia. Industri susu domestik runtuh.

Di Indonesia, praktik mengoplos atau memanipulasi pangan tidak hanya terjadi di distributor besar, tetapi juga diduga sudah di tingkat produsen hulu hingga pedagang kecil. Misalnya, ayam broiler disuntik air untuk menambah berat atau susu sapi dicampur bahan lain untuk menambah volume.

RENTAN DI SEMUA LINI

Benang merah dari beberapa kondisi tersebut memperlihatkan bahwa aksi mengoplos dan memanipulasi pangan tidak mengenal negara dan level distribusi. Negara maju atau negara berkembang juga rawan dengan aksi ini. Pedagang kecil atau industri juga rentan jadi pelaku.

Lantas, apa yang mendasari perilaku tersebut? Apa pun komoditasnya, daging, susu, hingga beras, terdapat pola yang hampir serupa, yakni mengejar margin keuntungan dari penambahan kuantitas (berat atau volume) atau kualitas (grade atau mutu).

Dari margin keuntungan yang didapat, banyak hal dikorbankan di sini. Mulai risiko kontaminasi, harga pasar yang rusak, hingga kepercayaan publik yang menurun. Petani dan pelaku usaha yang jujur akan terpukul. Konsumen juga dirugikan dengan kualitas pangan yang tak transparan.

Konteks keberlanjutan juga mengingatkan kita pada dimensi lingkungan dan kesehatan yang sering terabaikan. Aksi mengoplos atau memanipulasi pangan tentu akan mengabaikan standar lingkungan, kesehatan, hingga hak-hak hewan ternak.

Dengan kata lain, dampak dari pangan oplosan dan manipulatif bukan hanya soal siapa memakan apa, melainkan juga soal bagaimana dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan. Tentu akan ada kerugian ekologi dan ekonomi di balik hal tersebut.

RESPONS KOLEKTIF

Lantas, bagaimana seharusnya kita merespons? Pengawasan dan tindakan hukum yang ketat memang mutlak diperlukan, tetapi yang lebih mendasar ialah membangun ekosistem pangan yang adil dan transparan.

Pertama, pembenahan harus dimulai dari sisi hulu, petani kecil harus diperkuat posisinya agar mereka tidak terdorong memanipulasi produk demi mengejar keuntungan tipis. Dukungan kepada petani dapat berupa pemberlakukan harga jual yang layak dan akses pembiayaan.

Kedua, dari sisi distribusi, sistem pelacakan dan sertifikasi produk harus diperkuat. Banyak negara telah menggunakan teknologi, seperti QR code atau blockchain untuk memastikan jejak asal-usul pangan dapat dilacak hingga ke tangan konsumen. Tentu layak untuk diterapkan secara luas di Indonesia.

Ketiga, dari sisi hilir, literasi konsumen memegang peran penting. Konsumen berhak mengetahui kualitas produk yang mereka beli, bukan hanya harga, melainkan juga dari mutu. Edukasi tentang hak-hak konsumen dan identifikasi produk bermasalah, bisa menjadi alat pemberdayaan yang efektif.

Yang tak kalah penting ialah memandang isu ini dalam kerangka sistem pangan dan keberlanjutan. Praktik pangan oplosan dan manipulatif di hilir dapat mematikan motivasi petani dalam memproduksi beras berkualitas dan peternak untuk memproduksi daging yang sehat dan ramah lingkungan.

Petani dan peternak yang berupaya menerapkan praktik berkelanjutan justru sering kalah saing dengan produk murah yang manipulatif. Di sisi lain, konsumen yang mestinya menjadi mitra dalam rantai pangan justru dirugikan dan kehilangan akses pada informasi pangan yang transparan

Keberlanjutan pangan bukan hanya soal meningkatkan produksi, melainkan juga soal menciptakan keadilan di sepanjang rantai nilai, dari petani hingga konsumen, dari lahan hingga meja makan. Praktik mengoplos pangan bukan sekadar soal etika dagang, melainkan juga cerminan rapuhnya sistem pangan kita.

Yang juga penting ialah membangun narasi bahwa keberlanjutan pangan ialah tanggung jawab kolektif. Konsumen bisa memilih lebih bijak, produsen perlu lebih bertanggung jawab, regulator perlu mendorong praktik yang adil, hingga akademisi dan peneliti menghadirkan inovasi berbasis bukti.

Membenahi masalah ini artinya memperkuat semua lini, dari petani hingga peternak, dari pasar hingga piring rakyat. Hanya dengan begitu kita bisa memastikan bahwa pangan yang sampai ke masyarakat tidak hanya mengenyangkan, tapi juga menyehatkan dan bermartabat.

Read Entire Article